Blog Yang Berisi Informasi & Ide Seputar Cosmetics & Body Care

Jumat, 13 November 2009

Tested on Animal vs Not Tested on Animal Cosmetics



Dunia riset kosmetika biasanya dilakukan beragam percobaan aplikasi pada mahluk hidup. Ada 2 kategori aplikasi kosmetik pada mahluk hidup, antara lain :

1. Tested on Animal : percobaan pada binatang, atau disebut juga In Vivo Testing. Untuk kosmetika, biasanya akan di teliti toxicity (beracun/tidak), Iritasi pada mata dan kulit, phototoxicity (toxicity oleh ultraviolet light) dan mutagenicity (sel mutan). Binatang yang biasa dipakai kebanyakan adalah tikus putih (mice) dan kelinci. Namun kadang juga memakai babi dan primata. Tested on Animal sering menuai kontroversi, terutama dari kalangan pencinta hewan. Beberapa negara juga sudah melarang hal ini, antara lain :Belanda, Prancis, Belgium, Inggris dan sebahagian besar negara di uni eropa. Padahal, sebagai konsumen, rasanya lebih aman jika mengetahui produk ini telah ditest pada mahluk hidup, sehingga terhindarkan pada akibat - aibat yang tidak diinginkan.

2. Not Tested on Animal : sama sekali tidak di test/aplikasikan pada hewan. Kedengarannya cukup bagus, akan tetapi ini merupakan dilema, karena jika tidak dilakukan test pada hewan, maka sulit untuk diketahui dampak toksisitas dan irititan pada manusia konsumen nantinya. Selain itu, ada regulasi dari beberapa agama yang mengharuskan produk non animal tested sebagai syarat produk yang layak digunakan. Alternativ supaya produk non animal testet ini bisa di terima dan mencitrakan rasa aman, bisa dilakukan hal sebagai berikut :

* Memakai ingredient natural dan sintetik yang sudah eksis dan sudah diuji pada hewan, sehingga produk tidak perlu diuji lagi pada hewan
* Menghindari bahan atau kombinasi baru bahan yang sepenuhnya tidak diuji dan mungkin tidak aman
* Menguji langsung pada manusia/ clinical testing

PHOTO'S NOTE :
Photo adalah iklan dari Pecinta Hewan di Chezh "Svoboda Zvirat" untuk mengkampanyekan anti kosmetika Animal Tested. Iklan yang mirip dengan iklan kosmetik pada majalah Cosmopolitan itu mengatakan bahwa saat ini ada 300.000 lab yang melakukan animal tested. Dalam website mereka, dipaparkan list/brand kosmetika yang "baik" dan kosmetika yang "Jahat"


Jumat, 30 Oktober 2009

Dekoratif / Make Up Products


Dekoratif merupakan produk - produk yang aplikasinya ditujukan khusus untuk mengubah/menambah efek/mempertegas penampilan wajah secara keseluruhan. Dekoratif biasanya disebut juga dengan Make Up.

Tipe - tipe make up antara lain :

1. Lipstick, lip gloss, lip liner, lip plumper, lip balm, lip conditioner, lip primer, and lip boosters.
2. Foundation, used to smooth out the face and cover spots or uneven skin coloration. Usually a liquid, cream, or powder.[1] Foundation primer is often applied before.
* Powder, used to set the foundation, giving a matte finish, and also to conceal small flaws or blemishes.
* Rouge, blush or blusher, cheek coloring used to bring out the color in the cheeks and make the cheekbones appear more defined. This comes in powder, cream, and liquid forms.[1]
* Bronzer, used to give skin a bit of color by adding a golden or bronze glow.[1]
* Mascara is used to darken, lengthen, and thicken the eyelashes. It is available in natural colors such as brown and black, but also comes in bolder colors such as blue, pink, or purple. There are many different formulas, including waterproof for those prone to allergies or sudden tears. Often used after a eyelash curler and mascara primer.[1]

Eye shadow being applied
Broadway actor Jim Brochu applies make-up before the opening night of a play.
The chin mask known as chutti for Kathakali, a performing art in Kerala, India is considered as the thickest makeup applied for any artform.

* Eye liner, eye shadow, eye shimmer, and glitter eye pencils as well as different color pencils used to color and emphasize the eyelids (larger eyes give a more youthful appearance).[1]
* Eyebrow pencils, creams, waxes, gels and powders are used to color and define the brows.[1]
* Nail polish, used to color the fingernails and toenails.[1]
* Concealer, Makeup used to cover any imperfections of the skin.

Jumat, 06 Maret 2009

Apa Itu Kosmetika ?


Selama ada persepsi keindahan pada manusia, selama itulah kosmetika dibutuhkan. Walaupun Kosmetika sangat erat hubungannya dengan wanita, masa - masa sekarang priapun mulai mengikuti perkembangan kosmetika

Kosmetika secara Internasional memiliki artian :
1. Kegiatan Persiapan, mendesain, memperindah badan & wajah secara langsung.
2. Sesuatu pelapis/penutup yang biasa dipakai untuk melindungi maupun menutupi kekurangan pada wajah & badan.
3. Sesuatu yang menyebabkan/mengubah/memperbaiki penampilan ciri-ciri fisik, wajah, atau ketidakteraturan, termasuk didalamnya plastic surgery.
4. Dekoratif (make up)

Sejarah pemakaian kosmetik :

Bukti arkeologis pertama penggunaan kosmetik ditemukan di Mesir sekitar 3500 S.M. selama waktu Kuno Mesir dengan beberapa raja telah menggunakan kosmetika, seperti Nefertiti, Nefertari, topeng Tutankhamun, dll. Orang Yunani dan orang Roma Kuno diketahui memakai kosmetik juga. Bahkan Orang Roma dan orang Mesir Kuno memakai kosmetik beracun seperti Merkuri dan timbal.
Di Dunia Barat, munculnya kosmetik di abad pertengahan (middle age), walaupun biasanya terbatas hanya untuk golongan atas, pemakaian kosmetika tidak disetujui dan dilarang oleh kaum Gereja. Penggunaan kosmetik juga tidak disetujui di beberapa negara di sejarah Barat. Misalnya, di 1800s, kosmetika dipakai terutama oleh pelacur & Badut untuk menghibur raja.

Produk - produk yang termasuk kategori kosmetika antara lain :
skin-care creams, lotions, powders, perfumes, lipsticks, fingernail and toe nail polish, eye and facial makeup, permanent waves, colored contact lenses, hair colors, [hair sprays] and gels, deodorants, baby products, bath oils, bubble baths, bath salts, butters dan banyak lagi.